Grosir Baju Murah
 
 
Solo (Espos)–Hujan ekstrem beberapa hari terakhir ini membuat aliran hulu Sungai Bengawan Solo merangkak naik. Bahkan, tingkat elevasi hulu sungai melegenda itu telah menyentuh angka siaga I, yakni di atas 108,60 meter dari permukaan air laut.
“Saat ini, elevasi air di hulu masih di antara siaga satu. Beberapa hari terakhir ini, air menyentuh angka 108,34 dan 108,50 dari permukaan air laut. Sebelumnya, air di Dam Colo malah melampaui 108,60,” ujar Satgas penanganan banjir Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) Muhammad Amin ketika ditemui Espos di posko setempat, Jumat (22/1). Amin menjelaskan, pantauannya selama tiga bulan terakhir ini, puncak kenaikan elevasi air di Hulu Sungai Bengawan Solo terjadi pada Bulan Januari 2010. Pada bulan tersebut, elevasi air di Dam Colo berkisar antara 108,30-108, 60 di atas permukaan air laut Surabaya.

Meski demikian, ketika tiba di Kawasan Jurug, elevasi air kembali surut. “Dari batas siaga I yakni 6,50, air di Jurug masih berada di antara 4,31 dan 4,57 dari ketinggian lokal,” jelasnya.

Dari data yang ada, pada waktu-waktu tertentu elevasi air bisa merangkak naik dengan tajam. Pasalnya, selama ini ada sekitar tujuh anak sungai dari Klaten, Karanganyar, Sukoharjo, Sragen, Boyolali alirannya langsung masuk ke Bengawan Solo.

Tujuh anak sungai tersebut antara lain Denkeng, Samin, Walikan, Langsur, Jlantah, Brambang dan Pepe. “Jadi, meski curah hujan rendah namun jika aliran anak sungai tinggi, air bengawan bisa naik. Makanya, di sinilah sejumlah pintu air yang dilengkapi pompa air berguna untuk mengendalikan volume air,” paparnya.

Demikian halnya dengan sejumlah genangan air di dalam kota. Menurut Amin, hal itu bisa dipicu oleh hujan dalam kota yang tak masuk ke Sungai Bengawan Solo.

Sementara itu, dari catatan Satgas penanganan banjir BBWSBS, sejumlah kecamatan di Soloraya yang sangat berpotensi tinggi terkena banjir antara lain Polokarto, Ngrampal, Masaran, Gondang, dan Jebres.

“Warga diimbau tetap waspada. Terutama yang tinggal di kawasan bantaran. Sejumlah alat deteksi dini banjir (early warning) sudah terpasang. Namun, bagaimana pun warga harus tetap siaga,” jelasnya.

Saat ini, lanjut Amin, pihaknya masih terus memantau kondisi cuaca di Soloraya kerjasama dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG). Dan hingga saat ini, lanjutnya, ramalan BMG menyebutkan belum ada tanda-tanda cuaca bakal memburuk.

“Namanya saja ramalan, bisa terbukti kebenarannya bis ajuga tidak. Yang jelas, kita selalu waspada,” paparnya.

asa




Leave a Reply.


 
Grosir Baju Murah